CARA MENGAKALI REALITAS UNTUK MEWUJUDKAN HIDUP IMPIANMU

Realitas hidupmu dibentuk dari 6 faktor kontrol internal, pahami ini dan ciptakan pengalaman hidup yang selaras dengan apa yang ingin kamu realisasikan didunia nyata

6/10/20253 min read

woman in blue and white floral shirt holding her face
woman in blue and white floral shirt holding her face

Hal ini menarik, jika saat ini kamu sedang memilih cara atau alternatif lain selain mencoba untuk memaksa ‘mengontrol realita diluar ’ yang mana telah diketahui bahwa banyak factor diluar sana yang berada diluar control lita. Hal ini mengandung kebenarannya sendiri, hanya saja berfikir seperti ini akan membuatmu merasa tidak berdaya dan terlihat lebih pasif.

Dan jika kamu sama sepertiku yang sedang mencari pemberdaayaan diri dan kekuatan sejati maka jawabannya adalah kekuatan didalam diri.

Hal ini akan menjadi semakin dalam dan lebih menarik lagi jika kita menghubungkannya langsung dengan cara kerja semesta. Dimana

‘’ as within so without; as without so within’’

-The kybalion,

Yang merupakan bagian dari prinsip korespondensi dalam ajaran Hermetisme. Dimana bagian internal (keyakinan, perasaan, niat/perhatian, dan energi yang kamu pancarkan ) akan termanifestasi atau tercermin di realitas luar kita. Bahwa bagian di dalam dirimu memerintah bagaimana kamu akan mengalami pengalaman realitas berdasarkan apa yang kamu terima dan yakini sebagai kebenaran dan energi yang kamu pancarkan sebagai proyeksi keluar dari dalam dirimu.

Jika hal ini masih terdengar sulit untuk dipahami, hal itu wajar. Karena akan diperlukan pergeseran kesadaran dari bagaimana selama ini kamu melihat realitas bekerja dengan bagaimana aturan sebenarnya hal tersebut terbentuk.

Untuk lebih mudahnya, coba analogikan dunia ini sebagai sebuah cermin yang besar. Saat kamu melihat kecermin, kamu akan melihat pantulan yang persis terlihat seperti dirimu. Baju apa yang kamu pakai, bagaimana bentuk tubuh atau rambutmu terlihat serta ekspresi seperti apa yang kamu tunjukkan disana. Ingat pada sebuah prekonsepsi yang menyatakan ‘ untuk bisa melihat pantulanmu didalam cermin tersenyum maka kamu perlu tersenyum terlebih dahulu’’

Dan inilah bagian yang mendasari hal ini. Apa yang kamu lihat sebagai realita hanyalah bentuk pembesaran dari replica dunia batin didalam dirimu. Bukan berarti realitas objektif itu tidak ada hanya saja bagaimana caramu mengalami realitasmu adalah sesuatu yang bersifat subyektif.

Pengalamanmu berbeda dengan pengalaman orang lain meskipun kalian sedang mengerjakan pekerjaan yang sama

Bagaimana kamu menafsirkan sebuah kejadian berbeda dengan orang disekitarmu yang juga melihat kejadian yang sama

Karena realitas itu dibentuk dan dicetak oleh kondisi internal yang telah terlebih dulu ada didalam dirimu melalui bagaimana kamu membentuk pola penafsiran serta makna yang kamu berikan pada hal tersebut.

Karena itu bentuk realitasmu adalah sesuatu yang subyektif. 1 dunia, 8 milyar jiwa dengan 8 milyar realitas. Karena setiap orang mengalami realitasnya berdasarkan frekuensi dirinya sendiri yang tercipta dari filter lensanya, yaitu :

· Pikiran dan keyakinan kita: Ide, asumsi, dan apa yang kamu anggap benar tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia.

· Perasaan dan emosi kita: Kondisi internal yang memengaruhi caramu untuk merasakan dan merespons.

· Niat dan Fokus: Kejelasan dalam aspek ini akan dapat memberimu arah yang jelas dan panduan yang dibutuhkan untuk mencapainya

· Tindakan dan pilihan: Setiap tindakan dan pilihan yang kamu ambil secara konsisten akan mengarahkanmu ke dalam tujuan tertentu

· Cara melihat dan menafsirkan dunia : persepsi dan interpretasi yang kamu berikan pada suatu peristiwa akan membentuk makna dan dampak terhadap pemahamanmu akan realitas itu sendiri

· Keterhubungan dengan energi semesta: Keselarasan serta keterikatanmu dengan hukum semesta / energi semesta akan mempengaruhi dukungan terhadap pengalamanmu.

Jadi untuk bisa mengakali realitasmu terlebih dahulu kamu perlu fokus untuk melakukan perubahan terhadap dunia internalmu. Dengan kata lain sampai kamu bisa paham tentang dirimu sendiri ( memahami pola pkir, keyakinan mendalam, emosi, motivasi dan frekuensi energi yang kamu pancarkan ) maka kamu akan kesulitan untuk bisa memahami realitasmu. Karena realitasmu merupakan perwujudan dari totalitas frekuensi dirimu. Karena itu hal terpenting dalam manifestasi keinginan bukanlah tentang mengubah realitas diluar sana melainkan cukup melakukan perubahan didalam dirimu.

Dan hampir semua orang melakukannya secara terbalik. Fokus hanya pada eksternal. Pada bentuk peristiwa (efeknya) dan bukan pada penyebabnya. Sedangkan kamu tidak bisa merubah peristiwa (efek) dari peristiwa (efek). Kamu hanya bisa melakukan perubahan pada penyebabnya, maka dengan peristiwa itu akan berubah sendirinya .

Hal ini terlihat seperti saat kita menanam benih pohon apel dan berharap akan berubah menjadi pohon mangga. Untuk bisa mendapatkan pohon mangga maka kita perlu menanam dan merawat benih pohon mangga.

Begitu juga dengan realitas kehidupanmu, kamu tidak bisa berfikir bahwa kamu tidak pantas untuk bahagia lalu menikah untuk menjadi bahagia. Kamu perlu menjadi bahagia terlebih dulu untuk bisa bahagia. Karena kamu hanya bisa memiliki apa yang telah kamu miliki. Dalam artian ini adalah frekuensi dan bukan materi fisik.

Dengan kata lain untuk bisa mengakali realitasmu kamu perlu tau apa yang terjadi didunia internal / batinmu terlebih dahulu dan dari sana kamu akan bisa mulai melihat cara kerja semesta dan hubungannya dengan penciptaan manifestasi fisik realitasmu.